TUGAS MAKALAH
BAHAN ALAM TERBARUKAN
INDONESIA
PENGOLAHAN DAN
PEMANFAATAN MINYAK JARAK

Disusun oleh:
1. Viqi
Akhmad Zaenuri (5213414010)
2. Muhammad
Afifudin (5213414004)
3. Lanjar
(5213414014)
4. Wahyu
Tri Wibowo (5213414030)
5. Mitamaytawati
(5213414066)
6. Dwiana
Asmara Putri (5213414082)
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Cadangan energi fosil kita semakin hari semakin berkurang,
sedangkan kebutuhannya terus meningkat.Perkiraan yang ekstrem menyebutkan,minyak
bumi di Indonesia dengan tingkat konsumsi seperti saat ini akan habis dalam
waktu 10-15 tahun lagi. Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) secara nasional
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Di sisi lain, produksi minyak bumi
dalam negeri menunjukkan tren menurun.Secara keseluruhan,konsumsi BBM selama
tahun 2004 mencapai 61,7 juta kilo liter,dengan rincian 16,2 juta kilo liter
premium, 11,7 juta kilo liter minyak tanah, 26,9 juta kilo liter minyak solar,
1,1 juta kilo liter minyak diesel,dan 5,7 juta kilo liter minyak bakar. Disisi
lain, kemampuan produksi bahan bakar minyak di dalam negeri hanya sekitar 44,8
juta kilo liter,sehingga sebagian kebutuhan bahan bakar di dalam negeri harus
di impor. Setiap bulan, impor minyak mentah dan BBM mencapai 1,5 miliar dollar
AS atau sekitar 15 triliun rupiah.
Ketika bahan bakar minyak
(BBM) sebagai energi yang tidak dapat didaur ulang ( non renewable energy ), lama kelamaan persediaan bahan bakar minyak
mulai menipis dan mahal,maka banyak negara berusaha keras mencari sumber energi
alternatif. Negara-negara tersebut tidak mau terus-menerus bergantung pada BBM
yang mahal dan menguras devisa. Selain tebu dan tanaman lain yang bisa diproses
menjadi etanol sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak Bumi (BBM) dan atau
pengganti energi fosil ( solar, minyak tanah dan minyak bakar), ada pula Jarak Pagar (Jatropha curcas L)
yang bisa menjadi sumber energi alternatif dan menjadi bahan bakar hayati
dengan sumber energi terbarukan ( renewable energy ) atau energi hijau yang
terbarukan ( biofuel ).
Beberapa hasil pertanian yang mengandung minyak,seperti minyak
sawit dan minyak jarak pagar (Jatropha
curcas) juga dapat di manfaatkan sebagai biodiesel. Salah satu bentuk
pengonversian biomasssa yang dapat mensubstitusi bahan bakar minyak adalah biodiesel
yang di hasilkan melalui proses transesterifikasi.Biodiesel memiliki keunggulan
komparatif dibandingkan dengan bentuk energi lainnya,yaitu lebih
tinggi,memiliki karakter pembakaran yang relatif bersih,biaya produksinya
rendah,dan ramah lingkungan.
Tanaman Jarak di Indonesia dapat tumbuh dengan baik
karena kesesuaian iklim dan tanah, sehingga tumbuh bisa merata sebagai gulma.
Namun karena hasil dari tanaman ini bisa diolah menjadi produk yang bernilai
ekonomis, maka tanaman ini kini mulai di budidayakan.Selama ini tanaman jarak
pagar hanya ditanam sebagai pagar dan tidak diusahakan secara khusus. Secara
agronomis, tanaman jarak pagar dapat beradaptasi dengan lahan maupun agroklimat
di Indonesia bahkan tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada kondisi kering
(curah hujan < 500 mm per tahun) maupun pada lahan dengan kesuburan rendah
(lahan marjinal dan lahan kritis). Walaupun tanaman jarak tergolong tanaman
yang bandel dan mudah tumbuh, tetapi ada permasalahan yang dihadapi dalam
agribisnis saat ini yaitu belum adanya varietas atau klon unggul, jumlah
ketersediaan benih terbatas, teknik budidaya yang belum memadai dan sistem
pemasaran serta harga yang belum ada standar.
B.
Tujuan
Penulisan
Tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk
mengetahui pengertian jarak pagar
2. Untuk
mengetahui cara pembuatan minyak dari biji jarak pagar
3. Untuk
mengetahui manfaat dari minyak biji jarak
4. Untuk
mengetahui konversi jarak pagar
C.
Manfaat
Penulisan
Manfaat
dari makalah yang ingin dicapai yaitu:
1. Memberikan
wawasan dan pengetahuan kepada pembaca dan khususnya mahasiswa jurusan Teknik
Kimia Universitas Negeri Semarang tentang pengertian biji jarak, pembuatan biji
jarak menjadi minyak, manfaat dari minyak biji jarak hingga konversi jarak
pagar.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Tanaman Jarak Pagar
Jarak Pagar juga dikenal
dengan nama jarak budeg, jarak gundul, atau jarak cina. Tanaman yang berasal
dari daerah tropis di Amerika Tengah ini tahan kekeringan dan tumbuh dengan cepat. Jarak Pagar berbeda
dengan Jarak kaliki atau Jarak kepyar atau Jarak kosta (Ricinus communis),
yang mempunyai ciri seperti tanaman singkong racun, buahnya berbulu seperti
rambutan. Jarak kepyar juga menghasilkan minyak dan digunakan sebagai bahan
baku atau bahan tambahan industri cat vernis, plastik, farmasi, dan kosmetika,
sehingga sudah lama dibudidayakan secara komersial di Indonesia. Akan tetapi,
minyak jarak kepyar tidak cocok digunakan sebagai bahan bakar biofuel karena
terlalu kental, jadi hanya bisa digunakan sebagai pelumas.
Jarak kaliki (Ricinus
communis), merupakan tanaman tahunan berumur pendek ( bianual), berbuah
setahun sekali ( terminal ), sedangkan jarak pagar ( Jatropha curcas ) mampu berbuah terus menerus apabila Agroklimatnya
mendukung.Jarak pagar mempunyai sosok yang kekar, batang berkayu bulat dan
mengandung banyak getah. Tinggi mencapai 5 meter dan mampu hidup sampai 50
tahun. Daun tunggal, lebar, menjari dengan sisi berlekuk-lekuk sebanyak 3 – 5
buah., bunga berwarna kuning kehijauan, berupa bunga majemuk berbentuk malai,
berumah satu dan uniseksual, kadang-kadang ditemukan bunga hermaprodit. Jumlah
bunga betina 4 – 5 kali lebih banyak daripada bunga jantan. Buah berbentuk buah
kendaga, oval atau bulat telur, berupa
buah kotak berdiameter 2 – 4 cm dengan permukaan tidak berbulu ( gundul ) dan
berwarna hijau ketika masih muda dan
setelah tua kuning kecoklatan.
Buah jarak tidak masak serentak Buah jarak pagar terbagi menjadi 3
ruangan, masing-masing ruangan 1 biji. Biji berbentuk bulat lonjong berwarna
cokelat kehitaman dengan ukuran panjang 2 cm, tebal 1 cm, dan berat 0,4 – 0,6
gram/biji. Jenis ini berbuah terus menerus (tahunan).
Jenis
jarak ini yang dianjurkan ditanam, yaitu:
- Asembagus 22 : kandungan minyak 55-57%
- Asembagus 60 : kandungan minyak 48-52%
- Asembagus 81 : kandungan minyak 51-54%
Komposisi biji jarak terdiri dari 20% kulit dan 80% biji (daging), mengandung 40-60% minyak. Kandungan minyak mentahnya 32-48% dan sisanya adalah ampas. Jarak pagar termasuk dalam familia Euphorbiaceae satu famili dengan tanaman karet dan ubikayu. Adapun klssifikasi Jarak pagar sebagai berikut :
- Asembagus 22 : kandungan minyak 55-57%
- Asembagus 60 : kandungan minyak 48-52%
- Asembagus 81 : kandungan minyak 51-54%
Komposisi biji jarak terdiri dari 20% kulit dan 80% biji (daging), mengandung 40-60% minyak. Kandungan minyak mentahnya 32-48% dan sisanya adalah ampas. Jarak pagar termasuk dalam familia Euphorbiaceae satu famili dengan tanaman karet dan ubikayu. Adapun klssifikasi Jarak pagar sebagai berikut :
Divisi :
Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Jatropha
Spesies : Jatropha curcas L.
Jarak Pagar dapat ditemukan
tumbuh subur di berbagai tempat di Indonesia. Umumnya terdapat di pagar-pagar
rumah dan kebun atau sepanjang tepi jalan, tapi jarang ditemui berupa hamparan.
Tanaman Jarak pagar berbentuk pohon kecil maupun belukar besar yang tingginya
mencapai lima meter. Cabang-cabang pohon ini bergetah dan dapat diperbanyak
dengan biji, setek atau kultur jaringan dan mulai berbuah delapan bulan setelah
ditanam dengan produktivitas 0,5 – 1,0 ton biji kering/ha/tahun. Selanjutnya
akan meningkat secara bertahap dan akan stabil sekitar 5 ton pada tahun ke lima
setelah tanam.
B. Pembuatan Minyak Jarak
Ada
2 metode dasar untuk memperoleh minyak jarak pagar dari biji, yaitu pengepresan
dan ekstrasi pelarut. Proses pengepresan biasanya meninggalkan ampas yang masih
mengandung 7-10% minyak. Sedangkan pada proses ekstrasi pelarut, mampu
mengambil minyak optimal, sehingga ampasnya kurang dari 0,1% dari berat
keringnya. Cairan pelarut yang paling populer digunakan dalam praktik komersial
pembuatan minyak jarak pagar adalah heksana teknis/eter minyak bumi dengan
rentang didih 60-70%.
Bungkil
atau biji giling umumnya tidak bisa langsung diekstrasi karena
partikel-partikelnya yang halussering kompak sehingga bisa mengakibatkan
penyumbatan di dalam bejana ekstrasi. Berdasarkan hal ini, sebelum proses
ekstrasi bungkil atau biji iling harus diubah bentuknya menjadi serpihan
(flake) agar proses ekstrasinya berlangsung lancar, karena bentuk serpihan
membentuk padatan yang diekstrak stabil dan mudah diterobos cairan pengekstrak.
Ekstraktor
minyak yang berskala komersial kecil, yaitu yang berkapasitas olah ½-5 ton biji
jarak pagar, umumnya bermodel operasi batih dan merupakan replika skala besar
dari ekstraktor Soxhlet yang lazim dipakai laboratorium-laboratorium kimia.
a.
Perlakuan pendahuluan
1.
Proses
Degumming
Sebelum ditransertrifikasi, minyak biasanya mengalami
sejumlah tahap pemurnian. Tahap ini dilakukan untuk menghilangkan berbagai
bahan yang tidak diinginkan, seperti fosfatida, asam lemak bebas, lilin,
tokoferol, atau zat warna yang dapat memperlambat reaksi. Tahap pemurnian
pertama adalah pembuangan fosfatida yang dikenal sebagai proses degumming.
Fosfatida membuat minyak menjadi gelap (hurbid) selama penyimpanan dan akan
mengakibatkan berkumpulnya air dalam produk ester. Fosfatida yang terlarut
dapat dibuang dengan penambahan air kedalam minyak pada suhu 60o-90o
C dan diikuti pemisahan sentrifugasi dari fase air dan minyak yang dimurnikan
(degumming air).
2. Proses Deasidifikasi
Deasidifikasi merupakan tahap
pemurnian penting untuk minyak makan guna mencegah bau tengik dari produk.
Deasidifikasi biasanya dicapai melalui netralisasi sederhana dengan alkali.
3. Proses Penjernihan dan Deodorasi
Penjernihan dan deodorasi merupakan
metode penghilangan zat warna dan bahan
bebau dari bahan berlemak. Penjernihan dilakukan dengan penyerapan melalui
bleaching earth, gel silica, atau carbon aktif.
b. Tahap Proses Produksi
Biodiesel
Tahap1 : Penentuan Kapasitas Katalis
Tahapan untuk titrasisebagai
berikut:
1. Ukur 1 gr soda api kedalam petri
dish diatas timbangan.
2. Ukur 1 liter air distilat kedalam
labu 1500 liter air.
3. Tuangkan 1 gr soda api kedalam 1
liter air.
4. Beri label labu dengan secarik
kertas label dan tandai dengan “Larutan soda api/air, jangan diminum”
5. Ukur 10 ml isopropil alkohol kedalam
labu 20ml.
6. Larutkan 1 ml minyak nabati bekas
kedalam isopropil alkohol.
7. Beri label labu 20 ml “Larutan
minyak/alkohol”.
8. Gunakn pipet gradual untuk
meneteskan larutan soda api/air kedalam larutan minyak/alkohol.
9. Setelah 1 ml larutan soda api/air
ditambahkan, periksa pH minyak nabati yang dilarutkan. Lakukan hal ini dengan menyisipkan kertas lakmus
kedalam wadah minyak/alkohol. Bandingkan garis warna kertas lakmus dengan diagram
warna atau gunakan pH meter untuk membaca pH secara langsung.
10.
Ulangi tahap 8 dan 9, hitung ml soda api/air yang
ditambahkan sampai minyak atau alkohol mencapai pH antara 8 dan 9. Peningkatan
pH biasanya akan terjadi secara tiba-tiba. Biasanya akan ditambahkan tidak
lebih dari 3 ml larutan soda api/air.
Tahap 2 :
Pengukuran Reaktan
Reaktan diukur dengan wadah yang
terpisah
1. Pengukuran minyak nabati baru:
·
1 liter minyak baru kedalam labu 1500 ml
·
200 ml metanol kedalam labu 500 ml
·
3,5 gr soda api ke atas petri dish diatas
timbangan garam
2. Pengukuran munyak nabati
bekas:
·
1 liter minyak bekas yang disaring kedalam labu
1500 ml
·
200 ml metanol ke dalam labu 500 ml
Tahap 3 : Pelarutan soda api kedalam metanol
Tahap 3 adalah
menggabungkan metanol dengan soda api untuk menghasilkan natrium metoksida,
yaitu suatu basa yang sangat kuat. Sekali soda api dilarutkan kedalam metanol,
natrium metoksida harus dicampur dengan minyak nabati baru dengan cara yang benar.
Tahap 4 : Mencampur Reaktan
1.
Bukalah blender secara hati-hati, ambil bagian
atasnya. Jauhkan wajah anda dari permukaan atas blender.
2. Tuangkan minyak nabati
secara hati-hatikedalam blender.
3. Tutup kembali blender.
Campur dengan kecepatan sedang/tinggi selama 15 menit. Jika motor blender
terasa sangat panas, matikan blender.
Tahap 5 : Biarkan Gliserol Tenang
Jika sekitar 35% pemisahan terjadi
pada jam pertama setelah reaksi, hasil sementara kemungkinan dilihat. Dalam 8 jam, gliserol akan jatuh kebagian
dasar blender. Lapisan atas bagian atas gliserol adalah metil ester atau
biodiesel. Bakal terdapat perbedaan yang tampak antara lapisan atas dan
bawah. Lapisan atas akan berwarna lebih
terang daripada bagian dasar. Kemungkinan 5-20% gliserol menuju kebagian dasar
blender.
Tahap 6 :
Pemisahan Gliserol dan Biodiesel
1. Dengan bejana yang mempunyai keran
pengeluaran.
Ambil labu 50 ml/bejana yang serupa
dan letakkan dibawah bejana. Buka keran bejana secara perlahan. Keluarkan semua
gliserol sudah keluar. Cairan yang tertinggal dalam bejana adalah biodiesel
yang diperoleh.
2. Dengan blender
Jika membiarkan biodiesel ke dalam
blender, jangan tuangkan biodiesel keluar karena biodiesel dan gliserol akan
tercampur. Untuk memompa biodiesel keluar dari blender, gunakan pompa elektrik
kecil. Pastikan pompa dalam keadaan bersih. Pompa biodiesel kedalam labu 1500
ml.
Tahap 7 :
Pembersihan
1. Ambil sisa metanol kedalam sebuah
botol yang sudah diberi label.
2. Simpan sisa soda api kedalam tempat
yang sejuk dan kering .
3. Letakkan sisa minyak bekas kedalam
kontainer gelap dan simpan ditempat yang sejuk dan kering.
4. Biarkan gliserol terkena cahaya dan
sinar matahari selama 1 minggu dan dapat digunakan sebagai sabun cuci setelah
dimurnika.
5. Bersihkan semua peralatan. Jangan
gunakan blender sebagai bahan makanan lagi.
C.
Manfaat dari Minyak Biji Jarak
a. Obat beberapa penyakit
Di zaman
penjajahan Jepang, orang dipaksa menanam jarak pagar untuk diambil minyaknya
sebagai bahan bakar kapal dan pelumas senjata. Secara tradisional, masyarakat
Jawa sebetulnya biasa memanfaatkan daun serta minyak buah jarak untuk mengatasi
berbagai gangguan kesehatan, yakni sebagai obat tradisional sakit perut/diare,
penurun panas, gatal, dan borok kronis. Selain iu, jarak pagar juga bisa
digunakan untuk mengobati luka gores/berdarah. Jarak pagar terbukti
meningkatkan produktivitas ayam petelur serta mengindikasikan adanya manfaat
yang lebih hebat daripada Viagra, yang harus diimpor dengan harga mahal.
b.
Bahan Bakar
Jatropha curcas alias
jarak pagar sudah dikenal luas oleh masyarakat pedesaan. Tumbuhan bernama Cina,
Ma feng shu ini, biasa ditanam sebagai pagar rumah, di kebun, atau di makam. Di
Sumatera, tanaman ini bernama Nawaih nawas, jarak kosta di Sulawesi, Lulu nau
(Nusa Tenggara), dan Muun mav (Maluku). Pada zaman penjajahan Jepang, rakyat
dipaksa menanam pohon jarak. Minyaknya diambil untuk digunakan sebagai bahan
bakar kapal dan pelumas senjata.
Oleh
banyak petani tanaman hias di Jakarta, tanaman berfamili Euphorbiaceae ini
dijadikan bahan kawinan dengan pohon lain. Contohnya dengan pohon batavia dan
beringin putih.
c.
Manfaat untuk Bayi
Akibat
buang air, berat badan bayi akan mudah menyusut. Dokter biasanya akan
mengobservasi mengapa bayi jatuh sakit, apakah mungkin akibat makanan atau
minuman yang dikonsumsi sang ibu, cuaca dingin, atau sebab lain. Secara
empiris, balita yang sakit mencret dapat disembuhkan dengan daun jarak
pagar.Caranya, petiklah tiga lembar daun jarak, terutama yang masih hijau dan
segar. Olesi daun jarak itu dengan minyak kelapa secara merata di bagian
atasnya. Setelah itu, panggang di atas kompor selama beberapa detik hingga tampak
layu. Tempelkan daun jarak tersebut di perut bayi, tentunya setelah daun terasa
hangat. Tiga lembar daun itu sebaiknya ditaruh melebar, sehingga bisa menutupi
seluruh bagian perut bayi. Sinse David mengingatkan, jangan lupa untuk
membedong atau membalut perut bayi memakai kain. Setelah beberapa menit, lebih
baik lagi jika bayi sudah terbangun dari tidur pulas, bukalah bedong tersebut.
Biasanya daun jarak tadi sudah mengering, dan bisa dibuang.
d.
Antipiretik
Jarak
pagar merupakan tumbuhan yang berasal dari kawasan tropis dan subtropis, dan
tumbuh subur di kawasan Amerika Selatan, Amerika Utara, Afrika, dan di Asia.
Tinggi pohon ini berkisar 4-5 meter dengan ranting yang mengandung banyak
cairan getah.Lebar daunnya kira-kira 15 cm. Bunganya kecil berwarna kuning
kehijauan dan tumbuh berkelompok. Buahnya berbentuk bujur telur, licin, dan
akan berganti warna, dari hijau ke kuning. Bila kering menjadi berwarna hitam.
Bila telah masak, akan merekah dan mengeluarkan biji berwarna hitam.Dijelaskan
Dr. A. Setiawan Wirian, salah seorang pendiri Himpunan Pengobat Tradisional dan
Akupuntur se-Indonesia (HIPTRI), jarak pagar berkhasiat sebagai pencahar dan
toksik lektin. Tanaman yang dikembangbiakkan dengan biji dan stek batang ini
mempunyai rasa pahit, astrigent, sejuk, beracun.Masih kata Dr. Wirian, jarak
pagar juga mampu melancarkan darah (stagnant blood dispelling), menghilangkan
bengkak (antiswelling), menghentikan perdarahan (hemostatik), serta
menghilangkan gatal (antipruritik). Tanaman ini mengandung n-l-triakontanol,
alpha-amirin, kampesterol, stigmast-5-ene-3 beta, 7 alpha-diol, stigmasterol,
beta-sitosterol, iso-viteksin, viteksin, 7-keto-beta sitosterol, dan HCN.Di
India, menurut pakar pohon jarak pagar dari Institut Teknologi Bandung, Dr. Ir.
Robert Manurung, minyak jarak telah diadopsi sebagai minyak bakar mesin kereta
api.
D. Konversi Jarak Pagar
Konversi jarak pagar kedalam
energi terbaharukan akan menghasilkan produk berupa bahan bakar padat, cair dan
gas. Masing-masing produk diambil dari bagian jarak pagar yaitu cangkang dan
limbah untuk bahan bakar padat. Inti biji untuk cair dengan pemerasan,
sedangkan gas melalui proses anaerobic
digestion ketiganya ditambah dengan daging buah dan menghasilkan gas
methane.
1.
Bahan
bakar cair (liquid biofuels)
Bahan
bakar cair merupakan produk utama dari jarak pagar yang terdiri dari cruide jatropha oil (CJO), minyak jarak
murni atau pure plant oil (PPO) dan
biodiesel. Untuk menghasilkan beberapa bahan bakar diatas dibutuhkan inti biji
dari jarak pagar. Beberapa industri pengolahan bahan bakar cair mengikutkan
cangkang inti biji untuk proses, sehingga tidak diperlukan proses pengelupasan
cangkang dari inti buah.
Ekstraksi
minyak jarak dari inti buah atau inti buah dan cangkang dilakukan dengan
menggunakan alat pengepresan bisa menggunakan press tipe hidrolik (hydraulic pressing) maupun press tipe
ulir (expeller pressing). Masing
masing jenis press memiliki kelebihan dan kekurangan. Seperti kapasitas, jumlah
rendeman dan inti buah murni atau campuran. Inti buah jarak yang telah kering
dimasukan kedalam mesin press, produknya berupa minyak cair dan membutuhkan
penyaringan untuk menghilangkan sludge dari hasil ekstraksi. Hasil dari press
dan penyaringan berupa minyak mentah jarak pagar atau CJO (cruide jatropha oil). Minyak CJO dapat diaplikasikan sebagai bahan
bakar pengganti minyak tanah,. Dapat di bakar langsung dengan spesifikasi
kompor tertentu atau dicampur dengan minyak tanah untuk menurunkan
viskositasnya.
a.
Proses
Pembuatan Crude Jatropha Oil (CJO)
Tahap ini
menghasilkan Crude Jatropha Oil (JCO), yang selanjutnya akan diproses menjadi
Jatropha Oil (JO). Rendemen (ampas) yang berbentuk padatan setelah ekstrasi
minyak dari biji dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik.
Ø Biji
jarak dibersihkan dari kotoran dengan cara dicuci secara manual atau masinal
(dengan mesin).
Ø Biji
direndam sekitar 5 menit di dalam air mendidih, kemudian ditiriskan sampai air
tidak menetes lagi.
Ø Biji
dikeringkan dengan menggunakan alat pengering atau dijemur di bawah matahari
sampai cukup kering, kemudian biji tersebut dimasukkan ke dalam mesin pemisah
untuk memisahkan daging biji dari kulit bijinya.
Ø Daging
biji yang telah terpisah dari kulitnya, digiling dan siap untuk dipres. Lama
tenggang waktu dari penggilingan ke pengepresan diupayakan sesingkat mungkin
untuk menghindari oksidasi.
Ø Proses
pengepresan biasanya meninggalkan ampas yang masih mengandung 7 – 10 % minyak.
Oleh sebab itu, ampas dari proses pengepresan dilakukan proses ekstraksi
pelarut, sehingga ampasnya hanya mengandung minyak kurang dari 0,1% dari berat
keringnya. Pelarut yang biasa digunakan adalah pelarut n – heksan dengan
rentang didih 60 – 70 °C.
b.
Proses
Pembuatan Biodiesel
JCO
merupakan minyak kasar yang belum dapat dimanfaatkan sebagai biodiesel karena JCO
harus mleati dua tahap lagi untuk menjadi biodiesel/alternatif BBM. JCO harus
melewati tahap:
Ø Reaksi
Esterifikasi
CJO mempunyai komponen utama
berupa trigliserida dan asam lemak bebas. Asam lemak bebas harus dihilangkan
terlebih dahulu agar tidak mengganggu reaksi pembuatan biodiesel (reaksi
transesterifikasi). Penghilangan asam lemak bebas ini dapat dilakukan melalui
reaksi esterifikasi. Secara umum reaksi esterifikasi adalah sebagai
berikut.Pada reaksi ini asam lemak bebas direaksikan dengan metanol menjadi
biodiesel sehingga tidak mengurangi perolehan biodiesel.Tahap ini menghasilkan
Jatropha Oil (JO) yang sudah tidak mengandung asam.
Ø
Reaksi Transesterifikasi
Reaksi transesterifikasi
merupakan reaksi utama dalam pembuatan biodiesel. Secara umum reaksi transesterifikasi
adalah sebagai berikut.Pada reaksi ini, trigliserida (minyak) bereaksi dengan
metanol dalam katalis basa untuk menghasilkan biodiesel dan gliserol
(gliserin). Sampai tahap ini, pembuatan biodiesel telah selesai dan dapat
digunakan sebagai bahan bakar yang mengurangi pemakaian solar.Produk sampingan
dari proses trans-esterifikasi (metilasi) dapat diperdagangkan sebagai bahan
baku industri yang memanfaatkan asam lemak, seperti kertas berkualitas tinggi (high quality paper), pil energi, sabun,
kosmetik, obat batuk, dan agen pelembap pada tembakau.Melalui proses pemurnian
dengan menggunakan esterifikasi dan transesteriikasi akan dihasilkan bahan
bakar cair berupa biodiesel. Sedangkan melalalui proses deasifikasi atau
penetralan akan dihasilkan minyak jarak murni atau pure plant oil (PPO). Produk
pendamping dari proses ini adalah bungkil dan sludge yang akan diproses kembali
menjadi bahan bakar padat ataupun gas.
2. Bahan bakar padat (solid biofuels)
Dalam
bagian biji jarak pagar yang terdiri dari inti biji dan cangkang memiliki
kandungan minyak 25 - 35 % sehingga masih menyisakan bagian limbah yaitu sludge
dan bungkil sebesar 75 - 65 %. Limbah tersebut dapat diproses menjadi bahan
bakar dengan proses densifikasi, baik karbonisasi maupun non-karbonisasi. Pada
proses karbonisasi, sebelum limbah diproses densifikasi, dimasukan ke dalam
reaktor karbonisasi untuk menghilangkan moisture
(kandungan air), volatile mater (zat
terbang), serta tar. Sedangkan proses non-karbonisai limbah hasil proses
ekstraksi langsung dilakukan densifikasi dibentuk briket menggunakan alat press
tipe hidrolik maupun ulir. Hasil densifikasi berupa briket yang dapat
dimanfaatkan sebagai bahan bakar padat. Briket langsung dibakar kedalam tungku
atau kompor.
3. Bahan bakar gas (anerobic digestion)
Proses anaerobic digestion yaitu proses dengan
melibatkan mikroorganisme tanpa kehadiran oksigen dalam suatu digester. Proses
ini menghasilkan gas produk berupa metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) serta
beberapa gas yang jumlahnya kecil, seperti H2, N2, dan H2S.
Proses ini bisa diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu anaerobic digestion
kering dan basah. Perbedaan dari kedua proses anaerobik ini adalah kandungan
biomassa dalam campuran air. Pada anaerobik kering memiliki kandungan biomassa
25 - 30 % sedangkan untuk jenis basah memiliki kandungan biomassa kurang dari
15 %. Limbah jarak pagar, bungkil dan sludge selain dapat dijadikan bahan bakar
padat dengan densification seperti diatas, juga dapat di konversi kedalam bahan
bakar gas melalui proses anaerobic digestion. Selain itu, daging buah jarak
pagar dapat juga dimasukan kedalam digester untuk menghasilkan biogas.
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
Di tengah
isu menipisnya cadangan minyak bumi dunia dan melambungnya harga BBM di tanah
Air,kehadiran bahan bakar alternatif,seperti biodiesel sangat diharapkan.Adalah
jarak pagar (Jatropha curcas),tanaman yang dulunya dikenal luas sebagai tanaman
pagar dipekarangan ini ternyata menyimpan potensi menjanjikan sebagai pengganti
bahan bakar diesel.Tak heran jika upaya untuk membudidayakan tanaman ini mulai
gencar dilakukan.Selain upaya budi daya,peluang yang tak kalah menariknya
adalah membuat sendiri minyak biodiesel jarak pagar.Biodiesel mempunyai banyak
keunggulan dibandingkan dengan bahan bakar diesel dari minyak bumi.Bahan bakar
biodiesel dapat diperbaharui.Selain itu,juga dapat memperkuat perekonomian
negara dan menciptakan lapangan kerja.Biodiesel merupakan bahan bakar ideal
untuk industri transportasi karena dapat digunakan pada berbagai mesin
diesel,termasuk mesin-mesin pertanian.
2. Saran
a.
Sebagai mahasiswa-mahasiswi kita
harus dapat berperan sebagai perantara
pembaharuan (egent of modernization)dalam upaya membangun generasi muda
yang lebih kreatif.
b.
Sebagai mahasiswa-mahasiswi yang
mempunyai intelektualitas yang tinggi harus dapat menjadi pemikir dan
memberikan gagasan dalam menghadapi masalah dunia yang mengglobal.
c.
Sebagai mahasiswa-mahasiswi
dengan adanya IPTEK, teknologi pemanfaatan beraneka ragam sumber daya tersebut
harus dikembangkan guna mencapai tujuan bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah,
A.N. 2006. Biodesel Jarak Pagar.
Agromedia Pustaka. Jakarta.
Anonim, 2006. Pengembangan dan
Pemanfaatan Jarak pagar ( Jatropha curcas L.). Pusat Penelitian dan
Pengambangan Perkebunan. Bogor.
Anonim, 2007. Budidaya Tanaman
Jarak pagar (Jatropha curcas L ) Sebagai sumber alternatif Biofuel.
Puslitbang Perkebunan.Bogor.
Prihandana, R dan Hendroko,R. 2006. Petunjuk Budidaya Jarak pagar. Agromedia. Jakarta.
keren.... sangat bermanfaat ... makasih min :D
BalasHapusjangan lupa kunjungi blog saya juga tentang minyak jarak