Kamis, 28 Mei 2015

PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN MINYAK JARAK



TUGAS MAKALAH
BAHAN ALAM TERBARUKAN INDONESIA
PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN MINYAK JARAK


Disusun oleh:
1.      Viqi Akhmad Zaenuri (5213414010)
2.      Muhammad Afifudin (5213414004)
3.      Lanjar (5213414014)
4.      Wahyu Tri Wibowo (5213414030)
5.      Mitamaytawati (5213414066)
6.      Dwiana Asmara Putri (5213414082)




UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2015

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Cadangan energi fosil kita semakin hari semakin berkurang, sedangkan kebutuhannya terus meningkat.Perkiraan yang ekstrem menyebutkan,minyak bumi di Indonesia dengan tingkat konsumsi seperti saat ini akan habis dalam waktu 10-15 tahun lagi. Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) secara nasional mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Di sisi lain, produksi minyak bumi dalam negeri menunjukkan tren menurun.Secara keseluruhan,konsumsi BBM selama tahun 2004 mencapai 61,7 juta kilo liter,dengan rincian 16,2 juta kilo liter premium, 11,7 juta kilo liter minyak tanah, 26,9 juta kilo liter minyak solar, 1,1 juta kilo liter minyak diesel,dan 5,7 juta kilo liter minyak bakar. Disisi lain, kemampuan produksi bahan bakar minyak di dalam negeri hanya sekitar 44,8 juta kilo liter,sehingga sebagian kebutuhan bahan bakar di dalam negeri harus di impor. Setiap bulan, impor minyak mentah dan BBM mencapai 1,5 miliar dollar AS atau sekitar 15 triliun rupiah.
Ketika bahan bakar minyak (BBM) sebagai energi yang tidak dapat didaur ulang ( non renewable energy ), lama kelamaan persediaan bahan bakar minyak mulai menipis dan mahal,maka banyak negara berusaha keras mencari sumber energi alternatif. Negara-negara tersebut tidak mau terus-menerus bergantung pada BBM yang mahal dan menguras devisa. Selain tebu dan tanaman lain yang bisa diproses menjadi etanol sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak Bumi (BBM) dan atau pengganti energi fosil ( solar, minyak tanah dan minyak bakar),  ada pula Jarak Pagar (Jatropha curcas L) yang bisa menjadi sumber energi alternatif dan menjadi bahan bakar hayati dengan sumber energi terbarukan ( renewable  energy ) atau energi hijau yang terbarukan ( biofuel ).
Beberapa hasil pertanian yang mengandung minyak,seperti minyak sawit dan minyak jarak pagar (Jatropha curcas) juga dapat di manfaatkan sebagai biodiesel. Salah satu bentuk pengonversian biomasssa yang dapat mensubstitusi bahan bakar minyak adalah biodiesel yang di hasilkan melalui proses transesterifikasi.Biodiesel memiliki keunggulan komparatif dibandingkan dengan bentuk energi lainnya,yaitu lebih tinggi,memiliki karakter pembakaran yang relatif bersih,biaya produksinya rendah,dan ramah lingkungan.
Tanaman Jarak di Indonesia dapat tumbuh dengan baik karena kesesuaian iklim dan tanah, sehingga tumbuh bisa merata sebagai gulma. Namun karena hasil dari tanaman ini bisa diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis, maka tanaman ini kini mulai di budidayakan.Selama ini tanaman jarak pagar hanya ditanam sebagai pagar dan tidak diusahakan secara khusus. Secara agronomis, tanaman jarak pagar dapat beradaptasi dengan lahan maupun agroklimat di Indonesia bahkan tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada kondisi kering (curah hujan < 500 mm per tahun) maupun pada lahan dengan kesuburan rendah (lahan marjinal dan lahan kritis). Walaupun tanaman jarak tergolong tanaman yang bandel dan mudah tumbuh, tetapi ada permasalahan yang dihadapi dalam agribisnis saat ini yaitu belum adanya varietas atau klon unggul, jumlah ketersediaan benih terbatas, teknik budidaya yang belum memadai dan sistem pemasaran serta harga yang belum ada standar.

B.     Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1.    Untuk mengetahui pengertian jarak pagar
2.    Untuk mengetahui cara pembuatan minyak dari biji jarak pagar
3.    Untuk mengetahui manfaat dari minyak biji jarak
4.    Untuk mengetahui konversi jarak pagar

C.    Manfaat Penulisan
Manfaat dari makalah yang ingin dicapai yaitu:
1.      Memberikan wawasan dan pengetahuan kepada pembaca dan khususnya mahasiswa jurusan Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang tentang pengertian biji jarak, pembuatan biji jarak menjadi minyak, manfaat dari minyak biji jarak hingga konversi jarak pagar.




















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Tanaman Jarak Pagar
Jarak Pagar juga dikenal dengan nama jarak budeg, jarak gundul, atau jarak cina. Tanaman yang berasal dari daerah tropis di Amerika Tengah ini tahan kekeringan dan  tumbuh dengan cepat. Jarak Pagar berbeda dengan Jarak kaliki atau Jarak kepyar atau Jarak kosta (Ricinus communis), yang mempunyai ciri seperti tanaman singkong racun, buahnya berbulu seperti rambutan. Jarak kepyar juga menghasilkan minyak dan digunakan sebagai bahan baku atau bahan tambahan industri cat vernis, plastik, farmasi, dan kosmetika, sehingga sudah lama dibudidayakan secara komersial di Indonesia. Akan tetapi, minyak jarak kepyar tidak cocok digunakan sebagai bahan bakar biofuel karena terlalu kental, jadi hanya bisa digunakan sebagai pelumas.
Jarak kaliki (Ricinus communis), merupakan tanaman tahunan berumur pendek ( bianual), berbuah setahun sekali ( terminal ), sedangkan jarak pagar ( Jatropha curcas ) mampu berbuah terus menerus apabila Agroklimatnya mendukung.Jarak pagar mempunyai sosok yang kekar, batang berkayu bulat dan mengandung banyak getah. Tinggi mencapai 5 meter dan mampu hidup sampai 50 tahun. Daun tunggal, lebar, menjari dengan sisi berlekuk-lekuk sebanyak 3 – 5 buah., bunga berwarna kuning kehijauan, berupa bunga majemuk berbentuk malai, berumah satu dan uniseksual, kadang-kadang ditemukan bunga hermaprodit. Jumlah bunga betina 4 – 5 kali lebih banyak daripada bunga jantan. Buah berbentuk buah kendaga, oval atau  bulat telur, berupa buah kotak berdiameter 2 – 4 cm dengan permukaan tidak berbulu ( gundul ) dan berwarna hijau ketika masih muda dan  setelah tua kuning kecoklatan.  Buah jarak tidak masak serentak Buah jarak pagar terbagi menjadi 3 ruangan, masing-masing ruangan 1 biji. Biji berbentuk bulat lonjong berwarna cokelat kehitaman dengan ukuran panjang 2 cm, tebal 1 cm, dan berat 0,4 – 0,6 gram/biji. Jenis ini berbuah terus menerus (tahunan).
Jenis jarak ini yang dianjurkan ditanam, yaitu:
- Asembagus 22 : kandungan minyak 55-57%
- Asembagus 60 : kandungan minyak 48-52%
- Asembagus 81 : kandungan minyak 51-54%
Komposisi biji jarak terdiri dari 20% kulit dan 80% biji (daging), mengandung 40-60% minyak. Kandungan minyak mentahnya 32-48% dan sisanya adalah ampas.
Jarak pagar termasuk dalam familia Euphorbiaceae satu famili dengan tanaman karet dan ubikayu. Adapun klssifikasi Jarak pagar sebagai berikut :
Divisi               : Spermatophyta
Sub divisi        : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledonae
Ordo                : Euphorbiales
Famili              : Euphorbiaceae
Genus              : Jatropha
Spesies            : Jatropha curcas L.
Jarak Pagar dapat ditemukan tumbuh subur di berbagai tempat di Indonesia. Umumnya terdapat di pagar-pagar rumah dan kebun atau sepanjang tepi jalan, tapi jarang ditemui berupa hamparan. Tanaman Jarak pagar berbentuk pohon kecil maupun belukar besar yang tingginya mencapai lima meter. Cabang-cabang pohon ini bergetah dan dapat diperbanyak dengan biji, setek atau kultur jaringan dan mulai berbuah delapan bulan setelah ditanam dengan produktivitas 0,5 – 1,0 ton biji kering/ha/tahun. Selanjutnya akan meningkat secara bertahap dan akan stabil sekitar 5 ton pada tahun ke lima setelah tanam.

B.     Pembuatan Minyak Jarak
Ada 2 metode dasar untuk memperoleh minyak jarak pagar dari biji, yaitu pengepresan dan ekstrasi pelarut. Proses pengepresan biasanya meninggalkan ampas yang masih mengandung 7-10% minyak. Sedangkan pada proses ekstrasi pelarut, mampu mengambil minyak optimal, sehingga ampasnya kurang dari 0,1% dari berat keringnya. Cairan pelarut yang paling populer digunakan dalam praktik komersial pembuatan minyak jarak pagar adalah heksana teknis/eter minyak bumi dengan rentang didih 60-70%.
Bungkil atau biji giling umumnya tidak bisa langsung diekstrasi karena partikel-partikelnya yang halussering kompak sehingga bisa mengakibatkan penyumbatan di dalam bejana ekstrasi. Berdasarkan hal ini, sebelum proses ekstrasi bungkil atau biji iling harus diubah bentuknya menjadi serpihan (flake) agar proses ekstrasinya berlangsung lancar, karena bentuk serpihan membentuk padatan yang diekstrak stabil dan mudah diterobos cairan pengekstrak.
            Ekstraktor minyak yang berskala komersial kecil, yaitu yang berkapasitas olah ½-5 ton biji jarak pagar, umumnya bermodel operasi batih dan merupakan replika skala besar dari ekstraktor Soxhlet yang lazim dipakai laboratorium-laboratorium kimia.
a.       Perlakuan pendahuluan
1.       Proses Degumming
Sebelum ditransertrifikasi, minyak biasanya mengalami sejumlah tahap pemurnian. Tahap ini dilakukan untuk menghilangkan berbagai bahan yang tidak diinginkan, seperti fosfatida, asam lemak bebas, lilin, tokoferol, atau zat warna yang dapat memperlambat reaksi. Tahap pemurnian pertama adalah pembuangan fosfatida yang dikenal sebagai proses degumming. Fosfatida membuat minyak menjadi gelap (hurbid) selama penyimpanan dan akan mengakibatkan berkumpulnya air dalam produk ester. Fosfatida yang terlarut dapat dibuang dengan penambahan air kedalam minyak pada suhu 60o-90o C dan diikuti pemisahan sentrifugasi dari fase air dan minyak yang dimurnikan (degumming air).
2.      Proses Deasidifikasi
Deasidifikasi merupakan tahap pemurnian penting untuk minyak makan guna mencegah bau tengik dari produk. Deasidifikasi biasanya dicapai melalui netralisasi sederhana dengan alkali.
3.      Proses Penjernihan dan Deodorasi
Penjernihan dan deodorasi merupakan metode penghilangan zat warna  dan bahan bebau dari bahan berlemak. Penjernihan dilakukan dengan penyerapan melalui bleaching earth, gel silica, atau carbon aktif.
b.      Tahap Proses Produksi Biodiesel
Tahap1 : Penentuan Kapasitas Katalis
Tahapan untuk titrasisebagai berikut:
1.      Ukur 1 gr soda api kedalam petri dish diatas timbangan.
2.      Ukur 1 liter air distilat kedalam labu 1500 liter air.
3.      Tuangkan 1 gr soda api kedalam 1 liter air.
4.      Beri label labu dengan secarik kertas label dan tandai dengan “Larutan soda api/air, jangan   diminum”
5.      Ukur 10 ml isopropil alkohol kedalam labu 20ml.
6.      Larutkan 1 ml minyak nabati bekas kedalam isopropil alkohol.
7.      Beri label labu 20 ml “Larutan minyak/alkohol”.
8.      Gunakn pipet gradual untuk meneteskan larutan soda api/air kedalam larutan minyak/alkohol.
9.      Setelah 1 ml larutan soda api/air ditambahkan, periksa pH minyak nabati yang dilarutkan. Lakukan    hal ini dengan menyisipkan kertas lakmus kedalam wadah minyak/alkohol. Bandingkan garis warna kertas lakmus dengan diagram warna atau gunakan pH meter untuk membaca pH secara langsung.
10.  Ulangi tahap 8 dan 9, hitung ml soda api/air yang ditambahkan sampai minyak atau alkohol mencapai pH antara 8 dan 9. Peningkatan pH biasanya akan terjadi secara tiba-tiba. Biasanya akan ditambahkan tidak lebih dari 3 ml larutan soda api/air.

Tahap 2 : Pengukuran Reaktan
Reaktan diukur dengan wadah yang terpisah
1.      Pengukuran minyak nabati baru:
·         1 liter minyak baru kedalam labu 1500 ml
·         200 ml metanol kedalam labu 500 ml
·         3,5 gr soda api ke atas petri dish diatas timbangan garam
2.      Pengukuran munyak nabati bekas:
·         1 liter minyak bekas yang disaring kedalam labu 1500 ml
·         200 ml metanol ke dalam labu 500 ml

Tahap 3 : Pelarutan soda api kedalam metanol
Tahap 3 adalah menggabungkan metanol dengan soda api untuk menghasilkan natrium metoksida, yaitu suatu basa yang sangat kuat. Sekali soda api dilarutkan kedalam metanol, natrium metoksida harus dicampur dengan minyak nabati baru dengan  cara yang benar.

Tahap 4 : Mencampur Reaktan
1.      Bukalah blender secara hati-hati, ambil bagian atasnya. Jauhkan wajah anda dari permukaan atas blender.
2.      Tuangkan minyak nabati secara hati-hatikedalam blender.
3.      Tutup kembali blender. Campur dengan kecepatan sedang/tinggi selama 15 menit. Jika motor blender terasa sangat panas, matikan blender.

Tahap 5 : Biarkan Gliserol Tenang
Jika sekitar 35% pemisahan terjadi pada jam pertama setelah reaksi, hasil sementara kemungkinan dilihat.  Dalam 8 jam, gliserol akan jatuh kebagian dasar blender. Lapisan atas bagian atas gliserol adalah metil ester atau biodiesel. Bakal terdapat perbedaan yang tampak antara lapisan atas dan bawah.  Lapisan atas akan berwarna lebih terang daripada bagian dasar. Kemungkinan 5-20% gliserol menuju kebagian dasar blender.
Tahap 6 : Pemisahan Gliserol dan Biodiesel
1.      Dengan bejana yang mempunyai keran pengeluaran.
Ambil labu 50 ml/bejana yang serupa dan letakkan dibawah bejana. Buka keran bejana secara perlahan. Keluarkan semua gliserol sudah keluar. Cairan yang tertinggal dalam bejana adalah biodiesel yang diperoleh.
2.      Dengan blender
Jika membiarkan biodiesel ke dalam blender, jangan tuangkan biodiesel keluar karena biodiesel dan gliserol akan tercampur. Untuk memompa biodiesel keluar dari blender, gunakan pompa elektrik kecil. Pastikan pompa dalam keadaan bersih. Pompa biodiesel kedalam labu 1500 ml.

Tahap 7 : Pembersihan
1.      Ambil sisa metanol kedalam sebuah botol yang sudah diberi label.
2.      Simpan sisa soda api kedalam tempat yang sejuk dan kering          .
3.      Letakkan sisa minyak bekas kedalam kontainer gelap dan simpan ditempat yang sejuk dan kering.
4.      Biarkan gliserol terkena cahaya dan sinar matahari selama 1 minggu dan dapat digunakan sebagai sabun cuci setelah dimurnika.
5.      Bersihkan semua peralatan. Jangan gunakan blender sebagai bahan makanan lagi.
C.    Manfaat dari Minyak Biji Jarak
a.     Obat beberapa penyakit
Di zaman penjajahan Jepang, orang dipaksa menanam jarak pagar untuk diambil minyaknya sebagai bahan bakar kapal dan pelumas senjata. Secara tradisional, masyarakat Jawa sebetulnya biasa memanfaatkan daun serta minyak buah jarak untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan, yakni sebagai obat tradisional sakit perut/diare, penurun panas, gatal, dan borok kronis. Selain iu, jarak pagar juga bisa digunakan untuk mengobati luka gores/berdarah. Jarak pagar terbukti meningkatkan produktivitas ayam petelur serta mengindikasikan adanya manfaat yang lebih hebat daripada Viagra, yang harus diimpor dengan harga mahal.
b.     Bahan Bakar
Jatropha curcas alias jarak pagar sudah dikenal luas oleh masyarakat pedesaan. Tumbuhan bernama Cina, Ma feng shu ini, biasa ditanam sebagai pagar rumah, di kebun, atau di makam. Di Sumatera, tanaman ini bernama Nawaih nawas, jarak kosta di Sulawesi, Lulu nau (Nusa Tenggara), dan Muun mav (Maluku). Pada zaman penjajahan Jepang, rakyat dipaksa menanam pohon jarak. Minyaknya diambil untuk digunakan sebagai bahan bakar kapal dan pelumas senjata.
Oleh banyak petani tanaman hias di Jakarta, tanaman berfamili Euphorbiaceae ini dijadikan bahan kawinan dengan pohon lain. Contohnya dengan pohon batavia dan beringin putih.
c.    Manfaat untuk Bayi
Akibat buang air, berat badan bayi akan mudah menyusut. Dokter biasanya akan mengobservasi mengapa bayi jatuh sakit, apakah mungkin akibat makanan atau minuman yang dikonsumsi sang ibu, cuaca dingin, atau sebab lain. Secara empiris, balita yang sakit mencret dapat disembuhkan dengan daun jarak pagar.Caranya, petiklah tiga lembar daun jarak, terutama yang masih hijau dan segar. Olesi daun jarak itu dengan minyak kelapa secara merata di bagian atasnya. Setelah itu, panggang di atas kompor selama beberapa detik hingga tampak layu. Tempelkan daun jarak tersebut di perut bayi, tentunya setelah daun terasa hangat. Tiga lembar daun itu sebaiknya ditaruh melebar, sehingga bisa menutupi seluruh bagian perut bayi. Sinse David mengingatkan, jangan lupa untuk membedong atau membalut perut bayi memakai kain. Setelah beberapa menit, lebih baik lagi jika bayi sudah terbangun dari tidur pulas, bukalah bedong tersebut. Biasanya daun jarak tadi sudah mengering, dan bisa dibuang.
d.    Antipiretik
Jarak pagar merupakan tumbuhan yang berasal dari kawasan tropis dan subtropis, dan tumbuh subur di kawasan Amerika Selatan, Amerika Utara, Afrika, dan di Asia. Tinggi pohon ini berkisar 4-5 meter dengan ranting yang mengandung banyak cairan getah.Lebar daunnya kira-kira 15 cm. Bunganya kecil berwarna kuning kehijauan dan tumbuh berkelompok. Buahnya berbentuk bujur telur, licin, dan akan berganti warna, dari hijau ke kuning. Bila kering menjadi berwarna hitam. Bila telah masak, akan merekah dan mengeluarkan biji berwarna hitam.Dijelaskan Dr. A. Setiawan Wirian, salah seorang pendiri Himpunan Pengobat Tradisional dan Akupuntur se-Indonesia (HIPTRI), jarak pagar berkhasiat sebagai pencahar dan toksik lektin. Tanaman yang dikembangbiakkan dengan biji dan stek batang ini mempunyai rasa pahit, astrigent, sejuk, beracun.Masih kata Dr. Wirian, jarak pagar juga mampu melancarkan darah (stagnant blood dispelling), menghilangkan bengkak (antiswelling), menghentikan perdarahan (hemostatik), serta menghilangkan gatal (antipruritik). Tanaman ini mengandung n-l-triakontanol, alpha-amirin, kampesterol, stigmast-5-ene-3 beta, 7 alpha-diol, stigmasterol, beta-sitosterol, iso-viteksin, viteksin, 7-keto-beta sitosterol, dan HCN.Di India, menurut pakar pohon jarak pagar dari Institut Teknologi Bandung, Dr. Ir. Robert Manurung, minyak jarak telah diadopsi sebagai minyak bakar mesin kereta api.
D.    Konversi Jarak Pagar
Konversi jarak pagar kedalam energi terbaharukan akan menghasilkan produk berupa bahan bakar padat, cair dan gas. Masing-masing produk diambil dari bagian jarak pagar yaitu cangkang dan limbah untuk bahan bakar padat. Inti biji untuk cair dengan pemerasan, sedangkan gas melalui proses anaerobic digestion ketiganya ditambah dengan daging buah dan menghasilkan gas methane.
1.      Bahan bakar cair (liquid biofuels)
Bahan bakar cair merupakan produk utama dari jarak pagar yang terdiri dari cruide jatropha oil (CJO), minyak jarak murni atau pure plant oil (PPO) dan biodiesel. Untuk menghasilkan beberapa bahan bakar diatas dibutuhkan inti biji dari jarak pagar. Beberapa industri pengolahan bahan bakar cair mengikutkan cangkang inti biji untuk proses, sehingga tidak diperlukan proses pengelupasan cangkang dari inti buah.
Ekstraksi minyak jarak dari inti buah atau inti buah dan cangkang dilakukan dengan menggunakan alat pengepresan bisa menggunakan press tipe hidrolik (hydraulic pressing) maupun press tipe ulir (expeller pressing). Masing masing jenis press memiliki kelebihan dan kekurangan. Seperti kapasitas, jumlah rendeman dan inti buah murni atau campuran. Inti buah jarak yang telah kering dimasukan kedalam mesin press, produknya berupa minyak cair dan membutuhkan penyaringan untuk menghilangkan sludge dari hasil ekstraksi. Hasil dari press dan penyaringan berupa minyak mentah jarak pagar atau CJO (cruide jatropha oil). Minyak CJO dapat diaplikasikan sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah,. Dapat di bakar langsung dengan spesifikasi kompor tertentu atau dicampur dengan minyak tanah untuk menurunkan viskositasnya.
a.       Proses Pembuatan Crude Jatropha Oil (CJO)
Tahap ini menghasilkan Crude Jatropha Oil (JCO), yang selanjutnya akan diproses menjadi Jatropha Oil (JO). Rendemen (ampas) yang berbentuk padatan setelah ekstrasi minyak dari biji dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik.
Ø  Biji jarak dibersihkan dari kotoran dengan cara dicuci secara manual atau masinal (dengan mesin).
Ø  Biji direndam sekitar 5 menit di dalam air mendidih, kemudian ditiriskan sampai air tidak menetes lagi.
Ø  Biji dikeringkan dengan menggunakan alat pengering atau dijemur di bawah matahari sampai cukup kering, kemudian biji tersebut dimasukkan ke dalam mesin pemisah untuk memisahkan daging biji dari kulit bijinya.
Ø  Daging biji yang telah terpisah dari kulitnya, digiling dan siap untuk dipres. Lama tenggang waktu dari penggilingan ke pengepresan diupayakan sesingkat mungkin untuk menghindari oksidasi.
Ø  Proses pengepresan biasanya meninggalkan ampas yang masih mengandung 7 – 10 % minyak. Oleh sebab itu, ampas dari proses pengepresan dilakukan proses ekstraksi pelarut, sehingga ampasnya hanya mengandung minyak kurang dari 0,1% dari berat keringnya. Pelarut yang biasa digunakan adalah pelarut n – heksan dengan rentang didih 60 – 70 °C.
b.      Proses Pembuatan Biodiesel
JCO merupakan minyak kasar yang belum dapat dimanfaatkan sebagai biodiesel karena JCO harus mleati dua tahap lagi untuk menjadi biodiesel/alternatif BBM. JCO harus melewati tahap:
Ø  Reaksi Esterifikasi
CJO mempunyai komponen utama berupa trigliserida dan asam lemak bebas. Asam lemak bebas harus dihilangkan terlebih dahulu agar tidak mengganggu reaksi pembuatan biodiesel (reaksi transesterifikasi). Penghilangan asam lemak bebas ini dapat dilakukan melalui reaksi esterifikasi. Secara umum reaksi esterifikasi adalah sebagai berikut.Pada reaksi ini asam lemak bebas direaksikan dengan metanol menjadi biodiesel sehingga tidak mengurangi perolehan biodiesel.Tahap ini menghasilkan Jatropha Oil (JO) yang sudah tidak mengandung asam.
Ø  Reaksi Transesterifikasi
Reaksi transesterifikasi merupakan reaksi utama dalam pembuatan biodiesel. Secara umum reaksi transesterifikasi adalah sebagai berikut.Pada reaksi ini, trigliserida (minyak) bereaksi dengan metanol dalam katalis basa untuk menghasilkan biodiesel dan gliserol (gliserin). Sampai tahap ini, pembuatan biodiesel telah selesai dan dapat digunakan sebagai bahan bakar yang mengurangi pemakaian solar.Produk sampingan dari proses trans-esterifikasi (metilasi) dapat diperdagangkan sebagai bahan baku industri yang memanfaatkan asam lemak, seperti kertas berkualitas tinggi (high quality paper), pil energi, sabun, kosmetik, obat batuk, dan agen pelembap pada tembakau.Melalui proses pemurnian dengan menggunakan esterifikasi dan transesteriikasi akan dihasilkan bahan bakar cair berupa biodiesel. Sedangkan melalalui proses deasifikasi atau penetralan akan dihasilkan minyak jarak murni atau pure plant oil (PPO). Produk pendamping dari proses ini adalah bungkil dan sludge yang akan diproses kembali menjadi bahan bakar padat ataupun gas.
2.      Bahan bakar padat (solid biofuels)
Dalam bagian biji jarak pagar yang terdiri dari inti biji dan cangkang memiliki kandungan minyak 25 - 35 % sehingga masih menyisakan bagian limbah yaitu sludge dan bungkil sebesar 75 - 65 %. Limbah tersebut dapat diproses menjadi bahan bakar dengan proses densifikasi, baik karbonisasi maupun non-karbonisasi. Pada proses karbonisasi, sebelum limbah diproses densifikasi, dimasukan ke dalam reaktor karbonisasi untuk menghilangkan moisture (kandungan air), volatile mater (zat terbang), serta tar. Sedangkan proses non-karbonisai limbah hasil proses ekstraksi langsung dilakukan densifikasi dibentuk briket menggunakan alat press tipe hidrolik maupun ulir. Hasil densifikasi berupa briket yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar padat. Briket langsung dibakar kedalam tungku atau kompor.
3.      Bahan bakar gas (anerobic digestion)
Proses anaerobic digestion yaitu proses dengan melibatkan mikroorganisme tanpa kehadiran oksigen dalam suatu digester. Proses ini menghasilkan gas produk berupa metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) serta beberapa gas yang jumlahnya kecil, seperti H2, N2, dan H2S. Proses ini bisa diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu anaerobic digestion kering dan basah. Perbedaan dari kedua proses anaerobik ini adalah kandungan biomassa dalam campuran air. Pada anaerobik kering memiliki kandungan biomassa 25 - 30 % sedangkan untuk jenis basah memiliki kandungan biomassa kurang dari 15 %. Limbah jarak pagar, bungkil dan sludge selain dapat dijadikan bahan bakar padat dengan densification seperti diatas, juga dapat di konversi kedalam bahan bakar gas melalui proses anaerobic digestion. Selain itu, daging buah jarak pagar dapat juga dimasukan kedalam digester untuk menghasilkan biogas.






















BAB III
PENUTUP
1.    Simpulan
Di tengah isu menipisnya cadangan minyak bumi dunia dan melambungnya harga BBM di tanah Air,kehadiran bahan bakar alternatif,seperti biodiesel sangat diharapkan.Adalah jarak pagar (Jatropha curcas),tanaman yang dulunya dikenal luas sebagai tanaman pagar dipekarangan ini ternyata menyimpan potensi menjanjikan sebagai pengganti bahan bakar diesel.Tak heran jika upaya untuk membudidayakan tanaman ini mulai gencar dilakukan.Selain upaya budi daya,peluang yang tak kalah menariknya adalah membuat sendiri minyak biodiesel jarak pagar.Biodiesel mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan bahan bakar diesel dari minyak bumi.Bahan bakar biodiesel dapat diperbaharui.Selain itu,juga dapat memperkuat perekonomian negara dan menciptakan lapangan kerja.Biodiesel merupakan bahan bakar ideal untuk industri transportasi karena dapat digunakan pada berbagai mesin diesel,termasuk mesin-mesin pertanian.
2.    Saran
a.       Sebagai mahasiswa-mahasiswi kita harus dapat berperan sebagai perantara    pembaharuan (egent of modernization)dalam upaya membangun generasi muda yang lebih kreatif.
b.      Sebagai mahasiswa-mahasiswi yang mempunyai intelektualitas yang tinggi harus dapat menjadi pemikir dan memberikan gagasan dalam menghadapi masalah dunia yang mengglobal.
c.       Sebagai mahasiswa-mahasiswi dengan adanya IPTEK, teknologi pemanfaatan beraneka ragam sumber daya tersebut harus dikembangkan guna mencapai tujuan bersama.





DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, A.N. 2006. Biodesel Jarak Pagar. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Anonim, 2006. Pengembangan dan Pemanfaatan Jarak pagar ( Jatropha curcas L.). Pusat Penelitian dan Pengambangan Perkebunan. Bogor.
Anonim, 2007. Budidaya Tanaman Jarak pagar (Jatropha curcas L ) Sebagai sumber alternatif Biofuel. Puslitbang Perkebunan.Bogor.
Prihandana, R dan Hendroko,R. 2006. Petunjuk Budidaya Jarak pagar. Agromedia. Jakarta.
Susilo, B. 2006. Biodesel, Inovasi dan Technologi. Trubus Agrisarana. Surabaya.

1 komentar:

  1. keren.... sangat bermanfaat ... makasih min :D
    jangan lupa kunjungi blog saya juga tentang minyak jarak

    BalasHapus